Rumahku ada di desa yang masih
cukup asri. Di sebuah dusun Pelemsewu, di sana masih banyak sawah. Rata-rata
sesepuh di dusunku bermata pencaharian sebagai petani. Hamparan sawah masih
bisa terlihatterbentang hijau di antara pemukiman. Sawah itulah salah satu tempat
bermainku di waktu kecil.
Bergerombolan sebelum TPA, aku
dan kawan-kawan selalu meluangkan waktu untuk bermain di sawah. Jika masih
musim tandur, tanah sawah masih basah, disaat itulah waktu yang tepat untuk
bermain. Sambil teriak-teriak kami menyusuri parit yang sempit, terkadang
sesekali mencelupkan kaki untuk merasakan dinginnya air.
Pada suatu hari, kami yang masih
kecil-kecil ini tercengang dan langsung berhamburan. Berteriak ketakutan. Kami berlari
berebutan di jalan setapak itu. Setelah temanku yang depan sediri berteriak, “Ular!
Ada ular! Lari” Aku juga melihat hewan sebesar ranting melata di antara
rerumputan. Ularnya berbawarna hitam pekat.
Kami berlari tanpa berhenti
sampai kelar dari area persawahan. Alhamdulillah, kami bisa tidak mendapat
serangan apapun dari ular tersebut. 19 Juli 2014
0 comments:
Post a Comment