Ukulele Untuk Sahabat Sejak Lahir



alunan musik menjadi salah satu bukti semesta
mendukung persuaan kami berdua
Diberikan sesuatu hal yang istimewa dari Tuhan merupakan sebuah anugrah bukan? Apalagi anugrah itu adalah teman sejak di dalam kandungan. Telah dituliskan dalam suratan takdir untuk menjadi sepasang anak kembar. Bertukar pikiran tanpa harus menjelaskannya terlebih dahulu. Nikmat ini menjadi salah satu yang Tuhan berikan kepadaku dan kembaranku.
Separuh jiwaku ini biasa dipanggil Rahma. Kedekatan kami berdua tentu tidak bisa dikalahkan oleh sahabat manapun. Walaupun masing-masing dari kami memiliki teman dekat, tetapi tidak ada yang bisa melewati garis kedekatan antara aku dan dia. Karena jam terbang kebersamaan kami memang sudah terlalu tinggi. Dari mau tidur, saat tidur, sampai mau tidur lagi dihabiskan bersama. 24 jam 7 hari non stop. 
Hingga tiba aku harus meninggalkan kota kelahiranku untuk menuntut ilmu di propinsi sebelah. Rahma tetap berkuliah di kota gudeg itu. Jarak dan waktu kini tercipta di antara kami berdua. Tidak bisa mencubit pipi gendutnya, tidak bisa berbagi makan sepiring dengannya, dan tidak bisa berbagi suka duka sesering dulu. Pasti banyak hal yang perlu diadaptasi dari perpindahan ini. Namun, salam rindu yang kadang baru bisa tercurah setelah 4 bulan disimpan membuat semakin membumbui sayang di antara kami. Walau jarak kota ini tidak terlalu jauh, kesibukan dan kewajiban yang perlu diselesaikan menyita waktu serta menambah rindu.
Betapa kuat ikatan batin aku dengannya, tentu bukan menjadi landasan mengapa aku bisa menyayanginya. Bagiku Rahma bukan hanya sebagai saudara kembar saja, karena dia adalah half of my life. Jika ditanya siapa yang paling dekat denganku, tentu Rahma lah jawabannya. Dari manusia yang ada dibumi tentu dia pemenangnya. Baru setelah itu orang tua, saudara, sahabat, dan lainnya. Walau banyak hal yang menghalangi untuk bersua secara fisik, tetapi kebaikan semesta selalu mendukung untuk menyampaikan sepucuk salam kerinduan.
Kebanyakan orang  hanya sebatas melihat bahwa anak kembar sudah pasti akrab. Rata-rata pertanyaan yang dilontarkan juga selalu sama, "Kakaknya yang mana? Adiknya yang mana?", "Lahirnya duluan siapa? Jaraknya berapa menit?”, dan pertanyaan mainstream lainnya. Tetapi bagiku saudara kembar lebih dari semua itu. Ada sesuatu yang unik dalam diri kami. Tentunya rasa ini tidak bisa diutarakan dengan kata-kata, karena rasa ini terlalu kuat untuk dinalar. Hal istimewa inilah yang menjadikan kami memiliki dunia sendiri.
Walaupun kami terlihat sama secara fisik, tetapi pribadinya tidak bisa disamakan. Kegemaran pun berbeda satu sama lain. Cara pandangku dan dirinya tidak jarang bersebrangan. Apalagi latar belakang jurusan yang diambil saat kuliah ini, menurutku semakin memperlebar sebrangan opini di antara kami. Namun, dengan cara ini jembatan wawasan justru terbangun lebih kokoh. Kegemaran kami berdua pun juga berbeda. Terkadang bertukar posisi saat melakukan hobi sering kami lakukan.
Aku dan Rahma sama-sama suka musik. Aku lebih suka bernyanyi sedangkan dia lebih suka bermain gitar. Belajar secara otodidak kadang-kadang membuat gelak tawa di antara kami. Apalagi setelah memutar hasil rekaman sebelumnya. Kadang ada fals, kadang kuncinya salah, dan menahan tawa saat salah satu di antara kami lupa lirik. Modal bermain musik ini disponsori oleh akses internet saja. Belajar bersama sambil memanfaatkan waktu kosong menjadi hiburan tersendiri untuk kami. Kali ini, Rahma sangat ingin belajar musik lebih. Dia ada niatan belajar ukulele.
"Biar ada variasi, ukulelenya yang motif nanti kalo divideo kan lucu." ungkapnya sambil bergaya memegang gitar kecil impiannya. Oleh karenanya, aku sangat ingin memberikan hadiah untuk kesayanganku yang satu ini. Tidak jauh dari apa yang ia inginkan yaitu sebuah ukulele yang ternyata banyak dijual di http://www.elevenia.co.id/ukulele. Dengan hadiah yang lucu ini, aku berharap saudara kembarku menyukainya. Selain itu bakat menggitarnya dapat ter-explore lagi dengan alat musik baru ini. Apabila dia bahagia sudah pasti aku juga ikut bahagia.
Aku berharap dengan memberi kesayanganku ukulele dari elevania ini dia bisa mengembangkan kegemarannya menjadi bakat. Memiliki alat musik lain yang bisa untuk variasi juga. Semoga Rahma menyukainya.

Teman Akrabku ; Rindu

Siapa yang paling dikenal oleh Rindu?
Apakah waktu dan jarak?
Ketika aku berjumpa secara langsung dengan Rindu 
Baru ia mengungkapkan sebuah kenyataan :
"Aku tidak mengenal siapa itu waktu. Aku juga tidak mengenal siapa itu jarak. Karena aku hanya tau Dia. Sayang yang memberi tau bahwa Dia berarti untukku."
 Lalu mengapa hanya Dia yang selalu menjadi alasan rinduku
Rindu hanya terdiam menghiraukanku
Mengapa si Rindu selalu menggetirkan hati?
Rindu pandai membolak balikan keadaan dalam sekejap
Hingga akhirnya Rindu memenjarakan rasaku
Menyepikan dalam ramai
Menggelapkan dalam benderang
dan melenyapkan dalam ketidak pastian

Semarang, 25 Maret 2017
 
Dear It's Me Blog Design by Ipietoon