Thank's 2014

2014 sudah berakhir, 2015 sudah bermulai.
2014 setengahku merasakan indahnya masa SMA. Beteman dengan semuanya. Canda tawa para pemuda yang pandai dalam menyembunyikan beban keluarga. Bersahabat dengan mereka, bertukar pikiran satu sama lain. Mencarikan solusi untuk mengatasi masing-masing masalah. Terbuka, tanpa sungkan, namun menjaganya untuk menjadi rahasia. Menemukan langkah dewasa mengikat sebuah hubungan lebih dari seorang sahabat bersama si dia. Ternyata berdua itu lebih berwarna, keasyikan sendiri sih. Merasakan atsmosfer semangat belajar ketika menatap senyumnya. Sekelas. Nggak nyangka kalau jawabannya itu, Dia. He draw my life better than before:))
Pertukaran Pelajar Kota Yogyakarta 2014, catatan pengalaman hidup yang sungguh luar biasa. Menjadi salah satu dari bagiannya itu, sebuah cita-cita yang Alhamdulillah bisa terwujud dan terlaksana di tahun ini. Martapura, Kalimantan Selatan, menjadi tempat 14 hariku mendapatkan keluarga baru, sahabat baru, budaya baru, dan semuanya yang baru. Memberikanku betapa berartinya mereka yang selama ada di dekatku, rindu yang begitu bergejolak ketika dua minggu tanpa bertatap muka. Itu baru ku rasakan di tahun ini. Jauh, mandiri, tanggungjawab, rindu, keluarga, dan perjuangan.
Menjadi reporter Kaca#24 yang seharusnya menulis empat edisi, tapi hanya bisa tiga edisi karena Pertukaran Pelajar. Menentukan tema, mencari narasumber, menulis rangkaian kata, wawancara di 107,2 FM. Bersama selalu bertiga bersama Tere dan Rinda. Merasakan lega dan bangganya ketika foto, nama, sekolah, serta tulisan ada di koran pagi harinya setiap Kamis.
Hah, banyak yang tidak dapat dirangkai dalam tulisanku malam ini. Namun memori di tahin ini tak akan pernah bisa tak terhapus dalam ingatanku. Hal hal indah dan 'baru' banyak sekali ku jumpai dan ku dapatkan di tahun ini. I wish next year, catatan yang lebih luar biasa dari tahun ini akan tertulis, tertuang, dan terwujud di tahun depan. Semakin lebih baik baik dan baik, dalam segala hal. Semoga pendewasaan diri akan jelas terlihat di tahun 2015. Selamat malam 😘 ✌ 💜💐
 

Tali Sepatu

Sepasang sepatu ini sudah bertali, dan talinya kini sudah saling mengikat satu sama lain. Hingga mereka selalu bersama. Mereka diikat tanpa paksaan dari benda lainnya, murni tulus dari kedua sepatu itu. Melangkahkan kaki dengan sepatu yang ikat akan lebih nyaman, ya? Emb bisa begitu. Tapi bukankah ketika mengikatnya terlalu kencang kaki akan terasa sesak, dan jika menalinya agak agak longgar meragukan langkah ini? Ternyata tidak senyaman yang dibayangkan sebelum kedua sepatu ini belum diikat.
Ketika sebuah sepatu masih bebas terbuka tanpa tali sepatu, melangkahkan kaki seenaknya tidak masalah. Mau dikencangkan, mau di longgarkan, tali basah tanpa ada keraguan sebuah ikatan dengan sepatu lainnya. Namun, ikatan ini bertali begitu saja. Tidak ada yang memaksa, sekali lagi. Bukan sebuah masalah sepertinya, tapi sebuah situasi yang belum menjadi kebiasaan saja. Ikatan tali dua sepatu ini, sangat indah sebenarnya, lebih rapi dan tentunya lebih lucu untuk dilihat.
Maka ikatlah tali ini dengan kekencangan yang pas:D jangan terlalu kencang, tapi tali juga tidak boleh longgar. Jagalah ikatan ini agar tetap menyamankan kaki kaki kita untuk melangkah ke depan. Resiko sudah menunggu di depan, kebahagian juga sudah ada di sampingnya. Bertali, itu bersama, hadapi keduanya dengan langkah yang serasi dengan ikatan tali ini:)) Entah walaupun, ketika menengok ke belakang ikatan dengan sepatu sebelumnya lebih menggetirkan:p
Selamat bermalam Minggu:D
 
Dear It's Me Blog Design by Ipietoon