Optimisme Seorang Ibu

Photo from me



"Ibu cuma bisa bantu doa ya, kalian yang; berfikir, bergerak, dan berusaha. Ibu bantu lewat langit, cuma bisa bantu bujuk Allah. Tapi inget, kalau kalian juga gak minta sendiri ke Allah, doa ibu sendirian" -Ibuku tersayang



















*Itu nomer ibu baru aja ganti, jadi namanya "Ibuk Baru" bukan arti yang lainnya, ya*

Chat itu baru aja siang tadi, sesampainya duduk di kursi kampus langsung chat ibu. Karena emang gak ada kuota juga sebenernya hehe. Jangan ngece aku, ya. Udah tepat 2 tahun merantau (cielah, padahal masih di rumah saudara) dan hidup jauh dari Bapak Ibu, sangat menyadari kalau belum bisa menjadi perantau yang tangguh.
Frekuensi jauh dekatnya jarak tempat asal sama kuliah itu ternyata gabisa jadi takaran ketangguhan. 

"Halah rumahnya cuma Jogja juga kok masih suka sedih."

"Kan nggak kos, masih sama saudara."

"Pulang terus, anak mamah."
dsb, dst, dan tidak akan berhenti.

Buktinya dan nyatanya, saya mengakui ketangguhan teman-teman yang bisa berjuang hidup sendirian jauh dari orangtua. Kalian hebat. Sungguh hebat. 
Setiap laluan detik yang merangkak melambat setiap ada di kota ini. Atmosfer diri akan dengan otomatis berganti dan menyesuaikan dengan apa yang harus dilakukan, setiap perjalanan menuju Semarang. Sulit. Sangat sulit. Setiap sendirian balik naik bis ke Semarang, kayaknya gapernah gak nangis :'") Baru kali ini berani mengakui kalo setiap perjalanan nangis, ssst diem yaa. Memaksakan diri untuk selalu menjadi Ratna yang tangguh, sangat menyiksa guys. Kayak gapernah rela jauh dari Bapak Ibu, bingung juga padahal ritual ini udah 2 tahun. *nulis ini jadi sedih lagi* 

Walaupun chat itu cuma sama Ibu, tapi yakinlah Bapak lagi sama Ibu pas bales hehe. Jadi, mau cerita tentang LDR ku sama my role mode. Kalimat ajaib dari mereka itu salah satu hal yang bisa menguatkan plus melemahkan diri saya ini. Semangat yang dilontarkan selalu jadi motivasi buat 'sedikit' memberi bumbu ambisi dalam akademik. Kadang juga, pas udah mau balik setelah 2 bulan libur kadang ditanyain "Emang udah masuk kuliahnya?" ya gimana ya. Taulah jadwal masuk masih 1 minggu tapi organisasi harus udah stay H-seminggu. Kan jadi 'mending di rumah' wkwkwk. 

Percayalah guys-ku semua, orangtua memiliki harapan besar kepada diri kita. Karena nantinya orangtua kita akan membutuhkan kita, anaknya. Selalu sedih, kalau inget Bapak Ibu juga akan tua, semoga orangtua kita selalu diberi kesehatan yang prima. Biarpun umur tua, jiwa raga tetap muda kan ya. Anak-anak gantian tugas buat jagain. Selalu salut sama Bapak Ibu buat berbakti sama ngerawat mbahku. Jadi semacam "Bapak Ibu udah kasih contoh, aku harus bisa lebih buat sayang ke mereka berdua." 

Seberapa akrab ikatan kalian, di manapun orangtua kalian, sekalipun sudah menunggu di barzah-Nya orangtua adalah hal terindah yang pernah diberi Allah buat kita. Bagaimanapun orangtua kita, ada tanggungjawab yang tidak pernah bisa lepas dari pundak kita. Seumur hidup kita, bukan seumur hidup mereka. Doa akan tetap menajdi kewajiban sampai akhir nafas kita ya guys. Sebelum ada hal-hal rantau/jauh dari orang tua, manfaatkan berbincang dengan menatap binar harap di kedua mata mereka. Karena jarak dan waktu tidak pernah akan tau kapan menjadi pembatas seorang anak kepada orangtuanya.

Selamat malam, para anak kesayangan. Sayangi orangtua kalian, jangan lupa. 
 
Dear It's Me Blog Design by Ipietoon