Deburan raung tidak kunjung padam
Padahal hai sudah memberi signal
"Berhenti, harapmu semakin jauh pergi!"
Tapi ortak tidak mau berkolaborasi
"Diam kau hati! Dia, masih akan kembali!"
Waktu hanya menyaksikan yang terjadi
Waktu tau jawabnya
Waktu mengerti betul ramalan seperti apa
Tapi, masih saja membisu tanpa aksara
"Sudah, biarkan saja kepala dan matanya menyaksikan sendiri!"
Siapa yang benar dan salah, hanya sebuah kesubjektifan
Semua yang ada akan pergi pada "waktunya"
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment