Hai Sang Petualang!

from google


Hidup dalam bayang-bayang yang tidak bisa terjelaskan sampai malam kemarin. Dua insan yang selalu bersembunyi dalam perasaannya masing-masing. Tidak pernah mau mengungkapkan satu sama lain. Karena menjaga pasangan masing-masing, walau sebenarnya kau tak boleh berkata 'tidak' denganku. Menjalani let it flow nya kita berdua. Dekat sekali, biasa saja, pergi, datang lagi. Sudah berapa tahun kita selalu bermain dan bersembunyi dengan perasaan yang sudah terlalu kentara ini?

Hingga suatu masa datang, kau dan aku tidak memiliki mereka-meraka lagi. Menikmati kesendirian yang hanya kita saja yang tau. Ternyata magnet antara kita yang bersembunyi seakan mendobrak dinding-dinding yang kita bangun untuk tidak pernah diizinkan menampakkan diri. Aku tidak bisa berbohong lagi, kita memang sudah terlalu lama bersembunyi menjaga hati.. Dan mengabaikan hati kita sendiri.

Maafkan. Tapi aku tidak bisa melanjutkan kisah persembunyian ini. Terlalu rumit memang. Aku ingin, dan aku masih ingin setelah malam kemaren. Bersamamu adalah salah satu impian yang belum tergambar nyata. Keraguan akan bagaimana nantinya menutup hatiku untuk melanjutkan gejolak-gejolak ini. Apakah terlalu cepat? Apakah terlalu egois? Diri sendiripun tidak memahami pemberontakan macam apa ini.

Sekali lagi maafkan. Setelah gejolak-gejolak yang kita simpan terungkap sore kemaren. Malam kemaren pulalah aku menutup akses. Aku tidak mau terlalu cepat, terlalu disayangkan sayangku menjadi kesalahan jika aku terus melanjutkan. Walau waktu memang selalu tidak pernah tepat untuk kita. Setidaknya tidak ada bayang-bayang kita berdua ini sebagai insan yang bagaimana. Sendiri ya sendiri, bersama ya bersama. Aku tidak mau terbayang-bayang akan sebuah status yang selama ini telah aku kukung untukmu. 

Teruntuk dirimu yang selalu memanggilku dengan banyak nama.
Terimakasih atas perhatian yang kau suguhkan dengan bumbu kecuekan.



Ratna yang memilih mundur.

#RAPwrite2


0 comments:

Post a Comment

 
Dear It's Me Blog Design by Ipietoon